Pages

Monday, December 17, 2018

Ini bukan Panggung Sandiwara


17 Desember 2018

Bacaan: 1 Timotius 2:8
Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan me­nadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

Ketika saya membaca bagian ayat firman Tuhan ini, bahwa di mana-mana orang laki-laki sepatutnya berdoa dengan 1] menadahkan tangan yang suci, 2] tanpa ma­rah dan 3] tanpa perselisihan, maka ada sesuatu yang menggelitik hati saya. Ada banyak orang percaya yang baru mulai membasuh tangan mereka yang tidak suci, membuang kemarahan mereka dan membereskan perselisihan mereka, pada saat me­­reka hendak berdoa kepada Allah saja. Hmm, bukankah hal ini sama saja dengan kita mengganggap bahwa ibadah adalah panggung sandiwara? Ketika kita mau berdoa kepada Allah, kita pun buru-buru bertobat dulu. Lalu, setelah se­mu­a urusan selesai, kita pun kembali mengotorkan tangan kita, membiarkan diri dikuasai ke­marahan dan hidup dalam perselisihan. Ini tidak boleh terjadi. Saya percaya, bahwa yang Paulus inginkan, supaya peri­hal memiliki tangan yang suci, hati yang tidak di­ku­asai kemarahan dan berusaha hidup damai dengan semua orang, boleh menjadi gaya hidup keseharian orang percaya, dan bukan hanya pada wak­tu kita hendak berdoa kepada Allah saja. Kiranya Roh Kudus boleh senantia­sa mene­rangi hati kita semua di dalam segala aspek hidup kita. Amin.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. 1 Korintus 13:13