Pages

Friday, May 17, 2019

Perihal Kekuatiran

Selamat pagi, saudara-saudari yang dikasihi Tuhan Yesus. Pagi hari ini saya akan membagikan kebenaran tentang kekuatiran. Saya akan memulainya dengan membagikan dua ayat firman Tuhan terlebih dahulu.

Ayat yang pertama tertulis di dalam Mazmur 55:23. Demikian bunyi firman Tuhan, "Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah."

Ayat yang kedua tertulis di dalam 1 Petrus 5:7. Demikian bunyi firman Tuhan, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Kita semua bisa kuatir, dan itu adalah perkara yang wajar terjadi. Nah, yang menjadi persoalan, jika rasa kuatir itu mulai menjadi beban di dalam hati dan pikiran kita. Ini yang tidak boleh terjadi. Mengapa?

Ketika rasa kuatir itu mulai menjadi beban di dalam hati dan pikiran kita, hingga kita menjadi hidup di dalam kekuatiran, maka ia akan menjadi beban dan rintangan yang menghalangi kita untuk melangkah dan mengalami kemenangan di dalam berbagai aspek hidup kita.

Karena itu, firman Tuhan menasehatkan kepada kita, agar kita menyerahkan segala kekuatiran kita kepada TUHAN, sebab Ia yang memelihara kita! Kita perlu menyerahkan apa yang menjadi beban pikiran kita kepada TUHAN, agar kita boleh berpikir dengan tenang dan bertindak dengan bijaksana.

Kita sering berkata, bahwa kita telah menyerahkan segala kekuatiran kita kepada TUHAN, tetapi sebenarnya kita tetap membawa beban pikiran itu bersama dengan kita. Itu sebabnya, mengapa hati dan pikiran kita tetap diselimuti oleh kekuatiran di dalam menjalani hari-hari kita.

Mengapa kita begitu sulit untuk menyerahkan segala kekuatiran yang membebani kita? Karena kita tidak yakin atau kurang percaya, bahwa TUHAN akan memelihara kita. Kita tidak benar-benar percaya atau yakin, bahwa TUHAN akan memberikan perhatian yang sangat serius dengan apa yang sedang kita kuatirkan dan hadapi.

Ketahuilah, bahwa TUHAN sungguh mengasihi dan memperdulikan kita, dan oleh karena itu Ia pasti akan memelihara kita. Alkitab menulis, "Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; ..." Karena itu, jangan bimbang dan ragu lagi, serahkanlah segala kekuatiran kita kepada TUHAN, karena Ia pasti akan memelihara kita. Gbu.

Friday, May 10, 2019

Belajar Sketchup

10 Mei 2019

Hari itu, sekitar pukul 06.00 sore, aku sedang di sebuah coffee shop dan mengerjakan gambar di laptopku, saat seorang pemuda yang duduk di dekat mejaku bertanya, “Maaf Pak, apakah itu program Sketchup?” Aku menoleh dan berkata, “Iya benar,” dan ternyata ia juga seorang arsitek seperti aku, dan segera kami terlibat pembicaraan tentang dunia arsitek dan kontraktor. Ketika kami sedang saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, ia berkata, “Saya tadi bertanya kepada Bapak, karena saya merasa kagum bahwa ada orang seusia Bapak masih mau belajar Sketchup, padahal kebanyakan orang seusia Bapak sudah malas untuk mengembangkan kemampuannya, apalagi sampai harus belajar Sketchup. Luar biasa, Pak!” Aku hanya tersenyum mendengar perkataan orang muda ini, karena aku sadar semuanya ini telah terjadi, karena kasih karunia Allah dan karya Roh Kudus yang bekerja di dalam hidupku, hingga aku tidak pernah lelah untuk belajar dan terus mengembangkan potensi dari TUHAN yang ada di dalam diriku.

Ketika akhirnya orang muda itu pamit untuk pulang lebih dulu dan aku kembali meneruskan pekerjaanku di laptop, tiba-tiba aku teringat akan salah satu tokoh di dalam Alkitab yang bernama Ezra. Ia adalah seorang ahli kitab, mahir dalam Taurat Musa yang diberikan TUHAN, Allah Israel, yang selama ini juga telah menginspirasi aku. Inilah yang dituliskan Alkitab mengenai Ezra, “Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel.” [Ezra 7:10]. Ezra ini sungguh luar biasa! Ia adalah seorang ahli kitab, bahkan dikatakan mahir dalam Taurat Musa, tetapi Ezra masih tetap bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN lagi. Kita sungguh perlu meneladani cara hidup Ezra ini. Kita tidak semestinya berpuas diri dengan pencapaian potensi kita selama ini, melainkan kita tetap harus memiliki tekad seperti Ezra untuk mau terus mengembangkan seluruh potensi atau talenta dari TUHAN yang ada di dalam diri kita. agar kita boleh meresponi panggilan Allah atas hidup kita dengan lebih maksimal lagi di dalam berbagai aspek hidup kita. Apapun bentuk profesi dan panggilan kita.

Aku ingin menutup sharingku dengan firman Tuhan yang tertulis di dalam Amsal 4:18, “Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.” Kita seharusnya menjadi seperti ini, bukannya seiring bertambahnya usia makin meredup. Karena itu, di dalam Kristus, oleh kasih karunia Allah dan karya Roh Kudus, mari kita memiliki tekad untuk terus mengembangkan seluruh potensi atau talenta dari TUHAN yang ada di dalam diri kita, agar jalan hidup kita boleh makin terang dan menjadi saluran berkat dari Allah yang makin maksimal lagi bagi orang-orang yang ada di sekitar kita. BRIGHTER! Tuhan memberkati.