Pages

Saturday, July 9, 2022

Cerita Seru Pelayanan Hari Itu

Ini adalah renungan dan kesaksian yang saya bagikan ke group Whatsapp, semoga boleh menjadi berkat bagi para pembaca semua. Tuhan memberkati

 

[Sabtu, 23 Oktober 2021]

Siang itu, sekitar jam 12.00, saya dan isteri sedang berada di salon potong rambut, saat ada telepon masuk dari Bapak Hengky, Head Ministry JPCC Consolation. Ada pelayanan kedukaan yang harus segera dilayani, yaitu pukul 15.00. Wow, waktu yang sangat mepet sekali, apalagi sesi potong rambut yang masih belum selesai dan perjalanan yang cukup jauh. Usai berdiskusi dengan isteri, ia setuju untuk saya menerima permintaan pelayanan kedukaan itu. 

Begitu sampai rumah, kami segera bersiap-siap. Tepat, pukul 14.10, kami telah meluncur menuju ke rumah keluarga yang berduka, yaitu tempat almarhum disemayamkan. Dan, saat kami hampir tiba di tujuan, ternyata jalan yang menuju ke rumah keluarga yang berduka sedang diperbaiki dan mobil kami tidak bisa lewat. Lalu, setelah berteleponan dengan pihak keluarga, kami disarankan untuk mengambil rute lain. Akhirnya, dengan pertolongan Mbah Google, kami berhasil sampai ke rumah keluarga yang berduka, dan waktu telah menunjukkan pukul 16.30. Kami telah terlambat 90 menit. 

Usai ibadah tutup peti, kami sempat bertanya kepada pihak keluarga, mengenai kepastian akan keberadaan tempat makam. Karena setahu kami, TPU (Tempat Pemakaman Umum) yang akan dituju, telah penuh dan tak ada tempat untuk makam baru, tetapi pihak keluarga memastikan bahwa tempat makam sudah ada dan telah siap. Ketika kami tiba di TPU, seperti yang kami duga, ternyata pihak keluarga telah tertipu oleh oknum yang mereka hubungi, karena memang tidak ada lagi tempat untuk makam yang baru di TPU tersebut. Keluarga bingung. 

Lalu, setelah berdiskusi sejenak dan mencari info, pihak keluarga memutuskan untuk mencoba di TPU yang terdekat. Waktu telah menunjukkan pukul 17.30 lebih, saat kami meluncur ke tempat TPU yang baru. Ternyata TPU ini pun juga telah penuh, lalu setelah berdiskusi dan mencari info, pihak keluarga  disarankan untuk mencoba ke TPU yang terdekat dari tempat TPU tersebut, yaitu TPU Mekarsari. Dan, puji Tuhan, ternyata masih ada tempat untuk makam baru di TPU ini, dan pihak pemakaman masih bersedia untuk melayani proses pemakaman, padahal waktu telah menunjukkan pukul 18.30. 

Dan, singkat cerita, pukul 19.30, dengan diterangi oleh lampu mobil ambulan, prosesi ibadah pemakaman sudah bisa dilakukan, dan selesai pukul 19.45. Ada rasa syukur yang memenuhi hati kami semua, baik kami dari tim JPCC Consolation dan juga pihak keluarga tentunya, bahwa almarhum bisa mendapat tempat makam, dan pastinya tugas pelayanan bisa diselesaikan dengan baik. Tak hanya itu, saya juga bersyukur, karena anggota tim yang bersama kami tetap bersukacita dan bersemangat -padahal ia masih training dan ini baru kali kedua ia ikut melayani, meski ada banyak kendala yang terjadi. Kami hanya berdua saja. 

Kawan, alasan saya, mengapa berbagi kisah seru pelayanan pada hari itu, agar kita semua bisa memahami, meski kita telah mengatur semua dengan begitu rupa, berbagai kendala yang tidak terduga bisa saja terjadi. Kalau menurut perhitungan normal, seharusnya seluruh ibadah kedukaan bisa selesai, paling lama pukul 17.00, tetapi ternyata kami baru bisa selesai pukul 19.45. Ingin mengomel? Ingin menyalahkan pihak keluarga yang tidak mempersiapkan dengan baik? Atau, yang paling kurang ajar, ingin protes dengan Tuhan yang membiarkan kekacauan ini terjadi, hingga seluruh acara kita dengan keluarga menjadi berantakan hari itu? 

Pilihan ada di tangan kita. Hari itu, kami memutuskan, untuk tetap menunaikan tugas pelayanan kami dengan sukacita, agar kami boleh menjadi berkat yang maksimal bagi keluarga yang berduka. Hasilnya, pihak keluarga boleh mengucapkan syukur kepada Tuhan, karena melihat pelayanan kami, dan kami sendiri boleh bersyukur, karena boleh menyelesaikan tugas pelayanan kami dan menjadi berkat bagi mereka.

Kawan, kami sadar sepenuhnya, jika kami boleh menunaikan tugas pelayanan dengan baik dan menjadi berkat yang maksimal, maka itu semua karena kasih karunia Tuhan yang bekerja di dalam kami. Kasih karunia Tuhan memang selalu tersedia bagi kita, tetapi siapkah kita untuk membayar harga di dalam melayani Dia? Karena keputusan kita untuk mau melayani di JPCC Consolation tidak hanya memberikan talenta dan waktu yang kita miliki, tetapi hati yang siap untuk merepotkan diri dan direpotkan orang lain, saat kita sedang melakukan tugas pelayanan kita. Bagaimana? Siapkah kalian? GBU.

 

Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. [2 Korintus 4:1]

Tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberita Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu! [2 Timotius 4:5] 

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia. [Roma 14:17-18]