Pages

Saturday, May 23, 2020

Berbagi tentang Pencobaan #1


Anggaplah Sebagai Suatu Kebahagiaan

Yakobus 1:2-5
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,--yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Bro & Sis, hari-hari ini, kita sedang mengalami berbagai-bagai pencobaan yang berat –akibat wabah virus Covid 19, dan ini adalah situasi dan kondisi yang membuat kita menjadi kuatir dan tertekan. Tidak bahagia! Itulah yang kita rasakan, tetapi ... ternyata firman Tuhan malah menasehatkan kita, untuk menganggap semua ini sebagai suatu kebahagiaan. Ini benar-benar tidak masuk akal! Kita sedang mengalami apa yang membuat kita tidak bahagia, tetapi kita diminta untuk menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan.

Bro & Sis, jika kita hanya melihat kepada pencobaan yang sedang terjadi, kita memang tidak mungkin bisa menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan. Tetapi, saat ini firman Tuhan mengajak kita untuk melihat apa yang tidak terlihat oleh mata kita, saat kita mengalami pencobaan. Kita tahu, bahwa ujian terhadap iman kita itu akan menghasilkan ketekunan, dan pada akhirnya ketekunan itu akan memperoleh buah yang matang, hingga kita menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. Inilah yang terjadi dan tidak terlihat oleh mata kita, saat kita mengalami pencobaan. Kita akan mengalami terobosan di dalam kehidupan kita, lewat berbagai pencobaan yang terjadi. Inilah yang akan membuat kita bahagia! Karena itu, meski kita sedang mengalami apa yang membuat kita tidak bahagia, firman Tuhan menasehatkan kita untuk menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan. Ini bukan untuk pencobaan-pencobaan yang sedang kita alami, tetapi untuk terobosan yang akan kita tuai.

Bro & Sis, saat kita bisa menganggap sebagai suatu kebahagiaan, apabila kita jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, maka oleh kasih karunia Tuhan kita akan memiliki kekuatan untuk menjalani dan menanggung apa yang sedang terjadi. Kita tidak lagi terfokus kepada situasi dan kondisi yang membuat kita tidak bahagia, tetapi kita melihat jauh ke depan –yaitu apa yang akan kita tuai di balik semua pencobaan yang sedang kita alami.

2 Korintus 4:16-18
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari. Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami. Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal. 

Sebab itu, jika saat ini kita sedang berjalan dan melewati lembah kekelaman di dalam kehidupan kita, anggaplah itu sebagai suatu kebahagiaan, karena kita tahu apa yang sedang terjadi dan apa yang akan menanti kita di balik pencobaan-pencobaan yang sedang terjadi. Ketahuilah, bahwa kita juga tidak sendirian di dalam menjalani dan menghadapi berbagai-bagai pencobaan yang terjadi, karena Tuhan akan senantiasa menyertai dan menuntun langkah-langkah kita, seperti tertulis di dalam firman-Nya, "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,--yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--, maka hal itu akan diberikan kepadanya." Tuhan memberkati.

Friday, May 8, 2020

Bertekun

Ibrani 10:35-36 
Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Se­bab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu mem­per­oleh apa yang dijanjikan itu. 

Bro & Sis, tetap berdoa, tetap berharap dan tetap melakukan bagian kita di dalam situasi dan kondisi yang tidak ideal –yaitu di tengah wabah virus Covid 19, seperti yang sedang kita alami hari-hari ini, bukanlah perkara yang mudah. Kita mungkin masih berdoa, masih berharap dan masih me­lakukan bagian kita, tetapi kadar kepercayaan kita mulai merosot, seiring dengan perjalanan waktu me­nan­ti­kan badai segera berlalu. Kita mu­lai merasa letih untuk tetap percaya, karena kita masih belum ju­ga melihat titik terang, bahkan yang terlihat justru awan gelap yang menanti di depan kita. Ke­­tika kita mulai merasa letih untuk tetap percaya, kita pun akan mulai lesu untuk tetap berdoa, tetap berharap dan tetap melakukan bagian kita di dalam situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi hari-hari ini. Kita mengalami keletihan dan kelesuan di dalam penantian kita.

Ketahuilah, mengalami keletihan dan kelesuan di dalam penantian kita –khususnya di tengah wa­bah vi­rus Covid 19 ini, merupakan perkara yang sangat wajar dan manusiawi sekali. Namun, ki­ta ti­dak bo­leh membiarkan keletihan dan kelesuan ini menggerogoti kehidupan kita, tetapi kita harus menakluk­­kan semua itu. Karena itu, kita harus menguatkan kepercayaan kita ke­pa­da TU­HAN dan firman-Nya, agar kita beroleh kekuatan untuk tetap ber­doa, tetap berharap dan te­tap me­la­ku­­kan bagian kita di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Sebab kita me­mer­lukan ketekunan, su­­pa­ya se­­sudah kita melakukan ke­hen­dak Allah –yaitu untuk tetap berdoa, tetap ber­­harap dan tetap me­la­ku­kan bagi­an kita, kita mem­per­oleh apa yang dijanjikan itu. Bro & Sis, ini adalah janji firman Tuhan bagi kita se­mua, yang tetap bertekun untuk berdoa, berharap dan melakukan bagian ki­ta, hingga badai wabah Covid 19 ini berlalu dari hidup kita, keluarga kita, kota kita dan negeri kita. 

Kata bertekun berbicara bahwa kita bukan hanya masih berdoa, masih berharap dan masih melakukan bagian kita saja, tetapi berbicara kita tetap berdoa, tetap berharap dan tetap melakukan bagian kita dengan kadar keyakinan dan kegairahan yang tetap menyala-nyala di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu, oleh kasih karunia TUHAN dan kekuatan Roh Kudus, marilah kita mau te­tap percaya dan terus menguatkan ke­per­cayaan kita kepada Dia dan fir­­man-Nya, meski badai wabah Covid 19 masih belum juga ber­lalu hari ini. Kita tidak boleh menjadi letih dan lesu –apalagi sampai menyerah di dalam penantian kita, tetapi kita harus tetap bertekun, hingga kita menerima apa yang telah dijanjikan itu, yaitu kemenangan di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Doa saya, bahwa apa yang telah saya bagi­kan ini boleh menjadi kekuatan bagi kita semua –khususnya bagi kalian yang merasa letih dan lesu saat ini, agar kita boleh terus bertekun untuk tetap ber­doa, tetap berharap dan tetap melakukan bagian kita, hingga badai wa­bah virus Co­vid 19 ini ter­ha­lau dari hidup kita, keluarga kita, kota kita dan negeri kita. Tuhan memberkati. Amin.