Bro & Sis, mazmur Bani Korah yang tertulis di dalam Mazmur 84, berbicara tentang dua kedudukan yang harus kita pilih salah satu, saat kita
hidup dan melakukan segala sesuatu di dalam dunia ini, khususnya saat kita
sedang melintasi lembah Baka, agar kita boleh tetap kuat bahkan makin kuat
untuk melakukan dan menyelesaikan apa yang menjadi kehendak TUHAN atas hidup
kita.
KERINDUAN AKAN
KEDIAMAN TUHAN
Bacaan: Mazmur 84:2-3
Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam! Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran TUHAN; hatiku
dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup. Bahkan burung pipit telah
mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh
anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya TUHAN semesta alam, ya Rajaku dan
Allahku!
SATU Ketika kita sedang memasuki jam-jam doa dan pembacaan Alkitab kita. Sebab, saat kita sedang menghampiri TUHAN dengan doa kita, sesungguhnya kita memasuki tempat kediaman-Nya dan bersekutu intim dengan Dia. Begitu pula halnya, saat kita sedang menelusuri halaman-halaman dari Alkitab kita, sesungguhnya kita sedang bersekutu dan menikmati Sang Firman. Kita sedang bersekutu dan menikmati Allah, seperti ada tertulis, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Yohanes 1:1
DUA Ketika kita
sedang memasuki persekutuan orang-orang kudus, entah itu berbentuk pertemuan
ibadah, persekutuan doa atau kelompok sel, atau apapun namanya. Sebab, seperti
ada tertulis di dalam Matius 18:19-20, “Dan
lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat
meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang
di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Yup, inilah sebabnya, karena di mana dua atau tiga orang percaya berkumpul
dalam nama TUHAN, di situ Ia ada di tengah-tengah mereka.
TIGA Ketika kita
sedang memberikan diri kita untuk dikendalikan oleh firman Allah dan dipimpin
oleh Roh Kudus di dalam setiap aspek hidup kita, sesungguhnya kita sedang
berada di dalam atmosfir kehadiran TUHAN. Kita sedang hidup dan melakukan
segala sesuatu di dalam hadirat-Nya. Itu artinya, kita akan mengalami kehadiran
TUHAN, saat kita sedang melakukan aktivitas kita sehari-hari. Kata ‘memberikan
diri kita’ berbicara kita dengan sengaja melibatkan TUHAN dan melibatkan diri
kita dengan kehendak-Nya di dalam berbagai aspek hidup kita.
Bro & Sis,
yang perlu kita renungkan sejenak saat ini, adakah kita begitu menyenangi
tempat kediaman TUHAN? Adakah jiwa kita begitu hancur merindukan
pelataran-pelataran-Nya? Ketahuilah, bahwa ini bukan berbicara tentang ‘wadah’
tempat kita melakukan aktivitas gerejani, tetapi ini berbicara ‘tempat’
kehadiran TUHAN yang terwujud saat kita melakukan koneksi dan terkoneksi dengan
Dia, dan itu bisa berada di mana saja. Entah itu, saat kita memasuki jam-jam
saat teduh kita dengan TUHAN, saat kita sedang memasuki persekutuan orang-orang
kudus, atau saat kita berjalan bersama dengan Dia di dalam apapun yang kita
lakukan dan berbagai aspek hidup kita. Ketahuilah, jika kita memang sungguh-sungguh
menyenangi dan merindukan akan tempat kediaman TUHAN dan
pelataran-pelataran-Nya, pastinya kita akan bergairah untuk menghidupi aspek-aspek
tersebut di atas.
Diberkati dan berbahagia! Bro & Sis, itulah yang akan terjadi, saat kita
‘berdiam’ di rumah TUHAN, yang pastinya akan membuat kita terus-menerus memuji akan
Dia, karena kita boleh menikmati kehadiran-Nya yang begitu memberkati kita. Tak
hanya itu, seperti yang tertulis di dalam Mazmur 22:4, puji-pujian yang keluar
dari bibir kita akan membuat TUHAN bersemayam di atas hidup kita, dan pastinya
akan membuat kita makin tenggelam di dalam hadirat-Nya yang menyegarkan dan memperharui
kekuatan kita di dalam Dia. Ketahuilah, seperti tersurat di dalam ayat firman
Tuhan di atas, jika kekuatan orang sungguh bersandar di dalam TUHAN, mereka pasti
memiliki hasrat yang besar untuk menghampiri dan berdiam di dalam kediaman-Nya,
karena mereka membutuhkan Dia. Yup, mereka akan berhasrat untuk hidup dan
melakukan segala sesuatu di dalam hadirat-Nya! Inilah yang membuat mereka mengalami
berkat-berkat Allah yang limpah dan mengalami kebahagiaan di dalam Dia.
Sebab itu, tak heran, jika mereka harus melintasi lembah Baka di dalam berbagai
musim-musim kehidupan mereka, mereka justru membuatnya menjadi tempat yang
bermata air, bahkan berkat yang besar menyelubungi tiap-tiap awal musim
kehidupan mereka. Luar biasa! Kata ‘lembah Baka’ di dalam terjemahan The Amplified Bible dituliskan the Valley of Weeping yang berarti lembah tangisan atau lembah air mata,
tetapi telah dibuat menjadi tempat yang bermata air. Luar biasa! Perhatikan,
ayat firman Tuhan di atas menuliskan dengan begitu jelas, bahwa mereka sendirilah yang telah mengubahkan lembah
air mata telah menjadi lembah mata air, bukan orang lain
yang melakukan bagi mereka.
DIBERKATI DAN BERBAHAGIA
Bacaan: Mazmur 84:5-8
Berbahagialah [blessed, KJV] orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. S e l a. Berbahagialah
[blessed,
KJV] manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat
mengadakan ziarah! Apabila
melintasi lembah Baka, mereka membuatnya menjadi tempat yang bermata air;
bahkan hujan pada awal musim menyelubunginya dengan berkat. Mereka berjalan
makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
Ketika kita senantiasa hidup, bergerak dan
melakukan segala sesuatu di dalam atmosfir hadirat TUHAN, maka segala tanda
ajaib yang penuh dengan mujizat akan memancarkan dari setiap aspek kehidupan
mereka, karena Allah bersemayam di atas hidup mereka. Yang tandus akan berubah
menjadi subur. Yang penuh kegagalan akan dibuat menjadi limpah keberhasilan.
Yang dikuasai oleh kelemahan akan dipenuhi oleh kekuatan yang baru. Itulah
yang akan terjadi, saat kita senantiasa hidup, bergerak dan melakukan segala
sesuatu di dalam hadirat-Nya. Bahkan, lebih lanjut lagi, firman Tuhan menuliskan,
bahwa kita tidak akan menjadi lemah, melainkan akan berjalan makin lama makin
kuat, karena hadirat TUHAN yang penuh kasih karunia akan senantiasa menopang
dan memperbesar kapasitas kita.
Bro & Sis, adakah hari-hari ini
kita sedang melintasi berbagai ‘lembah Baka’ di dalam apapun aspek hidup kita?
Awaslah, jangan sampai kita tersesat, lalu bergerak menurut pikiran kita
sendiri, tetapi berlarilah ke hadirat TUHAN, dan terimalah pertolongan-Nya
yang limpah bagi kita.
KEHADIRAN TUHAN ADALAH KUNCI
Bacaan: Mazmur 84:9-13
Ya TUHAN, Allah
semesta alam, dengarkanlah doaku, pasanglah telinga, ya Allah Yakub. S e l a. Lihatlah
perisai kami, ya Allah, pandanglah wajah orang yang Kauurapi! Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu
dari pada seribu hari di tempat lain; lebih
baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah
orang fasik. Sebab TUHAN Allah adalah matahari
dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia
berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Ya TUHAN semesta
alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!
Bro & Sis, pada bagian ketiga dari mazmur bani Korah
ini, kita bisa melihat bagaimana mereka memberikan perbandingan yang begitu
ekstrim, yaitu antara kita memiliki untuk hidup, bergerak dan melakukan segala
sesuatu di dalam hadirat TUHAN dengan kita berada di tempat yang lain apalagi
di kemah-kemah orang fasik. Mereka seakan berkata, jika mereka harus memilih,
maka mereka lebih baik satu hari di pelataran TUHAN dari pada seribu hari di
tempat. Satu berbanding seribu. Yup, hanya mereka yang telah mengalami dan
menikmati hadirat TUHAN di dalam berbagai aspek hidup mereka, yang akan
memiliki hasrat seperti itu. Dan, kabar baiknya, TUHAN sungguh menginginkan,
bahwa kita boleh mengalami dan menikmati berkat yang sama di berbagai aspek
hidup kita. Berkat hadirat TUHAN!
Bahkan, lebih lanjut lagi, bani Korah menuliskan, jika
memang tidak ada pilihan lagi, maka mereka lebih memilih untuk berdiri di
ambang pintu rumah Allah dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. Berdiri di
ambang pintu rumah Allah [berarti belum masuk ke dalam, red] dibandingkan dengan diam
di dalam kemah-kemah orang fasik. Hasrat akan kehadiran TUHAN yang begitu
besar! Hal ini telah terjadi, karena bagi bani Korah, TUHAN adalah matahari dan perisai mereka, dan saat mereka berada di tempat kediaman TUHAN
dan pelataran-pelataran-Nya, mereka boleh mengalami dan melihat bagaimana kasih dan kemuliaan Ia berikan kepada mereka. Bagaimana mungkin bani Korah
akan menukar berkat yang begitu mustika dengan semua kesemuan yang
ditawarkan dunia? Tidak tertukarkan!
Kehadiran Allah adalah kunci dari kehidupan yang limpah
dengan berkat-berkat surgawi. Ketika kita senantiasa dilingkupi dan dinaungi
oleh hadirat Allah di dalam berbagai aspek hidup kita dan di dalam apapun yang
kita lakukan, kita akan melihat dan mengalami bagaimana kasih karunia dan belas
kasihan-Nya senantiasa tersedia dan
mengalir dengan limpah bagi kita. Dan, saat kita harus melintasi lembah-lembah
Baka di dalam hidup kita, kita akan melihat bagaimana hikmat, kekuatan dan
kuasa Allah mengalir begitu limpah bagi kita, hingga kita beroleh kemampuan
untuk tetap bergerak maju hingga kita keluar dari lembah-lembah tersebut dan
meraih kemenangan di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Bro & Sis, firman Tuhan menuliskan, “Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke
dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka
jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar
sebagai kepala Rumah Allah.” (Ibrani 10:21). Kristus telah membuka jalan dengan
darah-Nya yang mahal, hingga kita boleh memiliki akses untuk masuk dan
mengalami hadirat Allah di dalam hidup kita. Puji Tuhan! Ini adalah anugerah
dan kemurahan yang besar. Karena itu, biarlah jiwa kita selalu dipenuhi oleh
kerinduan akan kediaman Allah dan pelataran-pelataran-Nya, hingga kita boleh
tetap menikmati kasih dan kemuliaan yang dari Dia –karena Ia sekali-sekali
tidak pernah menahan kebaikan-Nya bagi kita, meski kita sedang atau harus
melintasi lembah-lembah Baka. Tuhan memberkati!
Ya TUHAN semesta alam, berbahagialah manusia yang percaya kepada-Mu!