Pages

Thursday, March 19, 2020

There is A Divine Purpose Inside

Bacaan: Yesaya 61:1-9
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, ... Yesaya 61:1

Bro & Sis, apa yang tertulis di dalam Yes 61:1 ini mengingatkan dan menyegarkan kembali apa yang selama ini TUHAN telah ajarkan kepadaku, bahwa segala sesuatu yang ada padaku -talenta, pengetahuan, materi, kesehatan, atau apapun namanya berkat yang telah kita terima itu, semua itu telah terjadi oleh karena Ia telah mengaruniakan kepada kita, seperti yang tersirat dari ayat di atas, "Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; ..." Karena itu, tak sepatutnya kita merasa hebat dan menepuk dada, karena semua itu telah terjadi oleh kasih karunia Allah (1 Korintus 15:10). Kita sungguh patut menaikkan ucapan syukur dan memuliakan TUHAN setiap waktu di dalam hari-hari yang kita jalani.

Namun, Bro & Sis, ayat yang kita sorot di atas tidak berhenti sampai di situ, karena ada tanda 'titik koma' setelah kalimat di atas, yang menunjukkan bahwa ada informasi dan fakta yang harus kita ketahui berkaitan dengan ayat sebelumnya. Ayat itu berbunyi, "... ; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, ..." Hei, ternyata segala kasih karunia yang telah kita terima, bukan hanya untuk memberkati diri kita saja -apalagi hanya untuk kita nikmati sendiri saja, tetapi juga untuk memberkati orang lain. Atau, menurut terminologi kita selama ini, supaya kita boleh menjadi (saluran) berkat untuk mereka yang membutuhkan bantuan.

Karena itu, saat kita menerima berbagai kasih karunia Allah di dalam setiap aspek hidup kita -apapun itu bentuknya, ketahuilah bahwa ... there is a divine purpose inside! Ada panggilan Allah di balik semua berkat yang telah kita terima. Ketika kita dipanggil untuk menerima berkat Allah di dalam Kristus Yesus, pada saat yang bersamaan, kita juga dipanggil untuk menjadi berkat bagi orang lain. Kita telah diutus untuk menyalurkan berkat-berkat yang telah kita terima kepada mereka.

Akhirnya, aku ingin menutup sharing-ku ini dengan satu pesan penting, bahwa menyalurkan berkat yang telah kita terima dari Allah tidak sama dengan memberikan sumbangan -apalagi sedekah, bagi mereka yang memerlukan bantuan. Kita tak bisa hanya sekedar memberi saja -meski memiliki jumlah atau nilai yang besar sekalipun. Itu tidak cukup! Kita perlu menambahkan iman dan doa di dalamnya, agar mereka tidak hanya menerima berkat saja, tetapi mereka juga boleh mendapatkan divine blessing yang terkandung di dalamnya, sebagaimana yang Allah kehendaki. Ingat, kita adalah utusan Allah untuk menyalurkan berkat Allah di dalam hidup kita, dan kita memberi untuk memenuhi divine purpose dari Allah atas diri kita dan mereka yang menerima berkat tersebut, bukan sekedar menyalurkan berkat yang telah kita terima dari Allah. GBU.



Omongan Sampeyan Itu Benar

"Pak Nirwan, apa yang sampeyan omongkan itu emang bener, kalau kita mau memberikan layanan yang terbaik, maka para customer kita akan dipuaskan dan kita akan memiliki hubungan kerja yang baik dan langgeng dengan mereka. Karena saya sudah menerapkan omongan sampeyan itu, dan hasilnya memang sangat baik," kata rekan kerjaku, sebut saja Rafiq, saat kami meeting di sebuah coffee shop, untuk membicarakan proyek renovasi rumah tinggal yang sedang kami kerjakan bersama. Mendengar 'kesaksian' rekan kerjaku tersebut, aku sungguh bersyukur kepada TUHAN, karena aku telah beroleh kesempatan untuk menjadi berkat dan inspirasi bagi dia. Rekan kerjaku ini berbeda iman dengan aku, tetapi TUHAN telah berkenan untuk memakai aku untuk menjadi berkat dan inspirasi bagi dia. Ini adalah anugerah yang besar.

Tentu saja, jika aku hanya ngomong doang, rekan kerjaku akan menganggap semua itu sebagai angin lalu belaka, tetapi ia melihat sendiri melalui proyek yang kami kerjakan, bagaimana aku selalu berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi customer kami. Itu sebabnya, mengapa rekan kerjaku 1] menganggap serius omonganku dan 2] termotivasi untuk menerapkan value dan etos kerja tersebut di dalam proyeknya sendiri. Dan ... ia menikmati buahnya.

Aku langsung teringat dengan visi dari gereja kami, yaitu kami melihat gereja lokal yang relevan dengan pengaruh yang mendunia, bahwa kita tidak boleh berpuas diri hanya menjadi teladan bagi orang-orang percaya (1 Timotius 4:12), tetapi kita juga harus terus bergerak maju untuk menjadi garam dan terang bagi dunia (Matius 5:13-16). Yup, dunia kerja, itulah salah satu 'dunia' dimana kita dipanggil untuk menjadi berkat dan inspirasi bagi banyak orang. Ketahuilah, lebih dari delapan jam sehari, kita melakukan aktvitas pekerjaan kita -dan tentunya juga memiliki begitu banyak kesempatan untuk 1] bertemu dengan banyak orang dan 2] menularkan nilai-nilai Kerajaan Allah dimanapun kita berada dan beraktivitas. Itulah yang selama aku berusaha lakukan, karena aku menyadari sepenuhnya, bahwa tidak ada nilai atau etos kerja yang lebih baik, kecuali kita mulai menerapkan nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kita bekerja. Apapun itu. 

Karena itu, aku berdoa, supaya kita semua -para pengusaha, profesional dan karyawan Kristen, boleh membagikan dan menerapkan value dan etos bekerja yang baik di tengah-tengah dunia kerja kita, sehingga kita boleh menjadi berkat dan inspirasi bagi mereka. Bukan dengan kuat dan gagah kita, tetapi dengan bersandar kepada pimpinan dan kekuatan Roh Kudus.

Akhirnya, selamat menjadi berkat dan inspirasi di tengah-tengah dunia kerja kita, hingga mereka boleh melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita di surga. GBU.