Aku sedang mengerjakan proyek renovasi rumah tinggal di daerah Lippo Karawaci, saat aku menulis sharing yang ingin kubagikan ini. Proyek ini tidak kukerjakan sendiri, tetapi aku berkolaborasi dengan Taufik, sesuai dengan permintaan pihak owner. Aku sebagai arsitek dan Taufik sebagai kontraktor. Ada satu kebiasaan yang hampir selalu kami lakukan, usai melakukan pengecekan pekerjaan di proyek atau pertemuan dengan pihak owner, yaitu makan siang bersama, sebelum melanjutkan aktivitas kami masing-masing.
Ketika kami makan siang sambil ngobrol tentang berbagai topik, aku sering membagikan pengetahuan dan pengalamanku selama mengerjakan proyek-proyek rumah tinggal. Aku juga sering membagikan nilai-nilai yang selama ini aku pegang, saat mengerjakan berbagai proyek rumah tinggal. Rupanya, Taufik adalah sosok yang rendah hati dan memiliki hati yang mau diajar, hal ini terlihat dari respon dan antusias yang ia miliki, saat ia mendengar apa yang aku bagikan. Bahkan, seringkali saat aku menolak untuk makan siang bersama, karena masih merasa kenyang atau harus segera melanjutkan perjalanan, Taufik akan sedikit mendesak untuk meminta waktu sebentar saja untuk ngobrol -entah itu dengan alasan makan siang atau sekedar minum kopi atau yang lain. Dan, biasanya, jika masih memiliki sedikit waktu, aku akan mengiyakan.
Bro & Sis, setelah proyek rumah tinggal ini berjalan beberapa waktu, barulah aku menyadari bahwa apa yang selama ini aku bagikan kepada Taufik, ternyata telah memberkati dirinya begitu rupa. Siang itu, seperti biasa kami melanjutkan pertemuan kami dengan makan siang bersama dan ngobrol berbagai topik, saat kami hendak bersiap-siap untuk meninggalkan meja kami, isteri Taufik menghampiri kami (kebetulan hari itu sang isteri ingin ikut Taufik ke proyek, karena lagi bosan di rumah), lalu Taufik berkata pada isterinya, "Pak Nirwan iki guruku," sambil menunjukkan kepadaku. Aku sempat terdiam mendengar apa yang dikatakan Taufik, lalu berkata, "Nggak lah Pak, aku hanya berbagi saja apa yang aku tahu selama ini."
Tak lama kemudian, saat aku sedang mengendarai mobil untuk melakukan perjalanan selanjutnya, ada sukacita dan rasa syukur yang memenuhi hatiku, karena TUHAN telah memberikan kesempatan untuk aku boleh menjadi berkat bagi Taufik, melalui hal-hal sederhana yang aku bagikan selama ini. Kembali aku disadarkan oleh Roh Kudus, bahwa menjadi berkat bagi sesama kita, tak harus dimulai dengan ide-ide yang hebat, tetapi bisa dimulai dengan kerinduan yang sederhana, yaitu kerinduan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan nilai-nilai kehidupan sehari-hari, agar orang lain menjadi lebih baik. Tuhan memberkati.