Pages

Friday, April 1, 2022

Tuhan atas Segala Aktivitas Kita

Kawan, ada dua jenis aktivitas yang paling banyak mendominasi keseharian saya selama ini, yaitu sebagai seorang arsitek di dunia kerja dan sebagai seorang pengkotbah di dunia ministri. Ketika saya ditanya beberapa orang, apakah ada perbedaan nilai, kinerja dan kualitas yang saya terapkan, hingga tentang kebersandaran saya kepada Tuhan, saat saya menjalankan kedua jenis aktivitas yang berbeda tersebut, maka -meski saya merasa aneh dengan pertanyaan itu, saya menjawab bahwa tidak ada perbedaan di dalam menjalani keduanya.

Mengapa? Karena bagi saya, apapun jenis aktivitas yang saya lakukan, maka saya menyadari sepenuhnya bahwa tuan dari segala aktivitas tersebut adalah Tuhan yang saya kenal di dalam Kristus Yesus, seperti ada tertulis, "Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:24). Itu berarti, tidak ada satu aktivitas pun di dalam berbagai aspek hidup saya di mana Kristus tidak menjadi tuan atas saya dan aktivitas saya, meski secara kasat mata yang saya hadapi atau layani adalah sesama saya manusia.

Karena itu, saya tidak akan menambahkan atau pun mengurangi apalagi sampai merubah nilai, kinerja atau kualitas yang saya terapkan, termasuk kebersandaran saya kepada Tuhan, karena menganggap yang satu lebih atau kurang dari aktivitas yang lain. Intinya, apapun aktivitas yang saya lakukan, maka saya akan melakukan dengan standar yang sama -entah itu di dalam dunia kerja atau dunia ministri, yaitu dengan segenap hati saya. Hal ini saya lakukan, bukan karena saya begitu rohani, tetapi karena saya menyadari sepenuhnya bahwa Kristus adalah tuan atas segala aktivitas saya dan saya adalah hambanya. Alkitab menulis, "Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23).

Kawan, sungguh saya berdoa, bahwa kita boleh menjadi orang Kristen, bukan hanya di area tertentu saja, tetapi di dalam setiap aspek hidup kita. Kita bukan hanya menjadi teladan bagi orang percaya saja -yaitu hanya dalam lingkup gereja dan area ministri saja, tetapi kita boleh benar-benar menjadi garam dunia dan terang dunia di dalam berbagai aktivitas dan area hidup kita. Kita boleh memiliki cara hidup yang menggarami dan menerangi dunia kita, yaitu di mana pun Allah menempatkan kita untuk beraktivitas --baik itu dunia ministri atau dunia kerja kita.

Kiranya Roh Kudus boleh menerangi hati kita masing- masing, dan kasih karunia Allah di dalam Kristus Yesus boleh memampukan kita semua untuk menjadi garam dunia dan terang dunia di mana pun Ia menempatkan kita. Tuhan memberkati kalian dan apapun aktivitas kalian.