Pages

Thursday, July 2, 2020

Menabur dan Menuai dengan Benar


Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. (Hosea 10:12 Terjemahan Baru)

Sow for yourselves according to righteousness (uprightness and right standing with God); reap according to mercy and loving-kindness. Break up your uncultivated ground, for it is time to seek the Lord, to inquire for and of Him, and to require His favor, till He comes and teaches you righteousness and rains His righteous gift of salvation upon you. (Hosea 10:12 Amplified Classic)

Kata menabur dan menuai adalah bagian yang tak terpisahkan di dalam kehidupan kita, khususnya kita sebagai orang percaya. Kata menabur berbicara tentang bagian yang seharusnya kita lakukan di dalam berbagai bagian hidup kita, entah itu di dalam hidup nikah, keluarga, bisnis atau ministri kita; sedangkan kata menuai berbicara bagian yang boleh kita nikmati, yang merupakan buah dari apa yang telah kita lakukan (tabur) selama ini di dalam hari-hari yang kita jalani.

Ayat firman Tuhan hari ini mengingatkan, bagaimana seharusnya kita 1) menabur dan 2] menuai di dalam setiap aspek hidup kita. Saudara-saudari di dalam Kristus, selama ini kita lebih sering diajar atau dididik bagaimana kita seharusnya menabur, seperti misalnya, melalui kebenaran firman Tuhan yang tertulis di dalam Galatia 6:7, "Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." Kita memang harus memperhatikan apa yang kita tabur dan bagaimana cara kita menaburnya di dalam berbagai bagian hidup kita, tetapi kita juga harus memperhatikan bagaimana cara kita menuai hasil atau buah dari apa yang telah kita tabur selama ini.

Kita tidak cukup hanya menabur sesuai dengan keadilan di dalam hidup kita, tetapi kita juga perlu menuai menurut kasih setia, itulah yang Alkitab ajarkan pada kita hari ini. Kita tidak bisa hanya asal menuai begitu saja. Alkitab terjemahan Amplified Classic menuliskan, bahwa kita haruslah menuai sesuai atau menurut belas kasihan, kasih dan kebaikan. Ketika kita menuai hasil atau buah dari apa yang telah tabur selama ini, adakah kasih setia, belas kasihan, kasih dan kebaikan di dalamnya?
  • Adakah rasa syukur kepada Tuhan atas segala kasih setia dan kasih karunia-Nya, bahwa kita boleh menuai hasil atau buah yang baik dari apa yang telah kita tabur selama ini? Ataukah, kita justru merasa diri kita hebat dan menjadi tinggi hati?
  • Adakah kita menjadi tamak dan kikir, saat kita menuai hasil atau buah dari apa yang telah kita tabur selama ini, hingga kita hanya memikirkan keinginan kita sendiri dan terintangi untuk berbagi berkat dengan orang-orang yang ada di sekitar kita?
  • Adakah kita bisa melihat bahwa segala hasil atau buah yang baik yang ada di depan mata kita adalah bukti dari kasih setia Tuhan dan karena kasih karunia-Nya atas hidup kita, hingga kita pun makin melekatkan diri kita kepada Dia di dalam segala aspek hidup kita?
  • Adakah segala kasih setia dan kasih karunia Tuhan yang telah dinyatakan di dalam hidup kita, melalui hasil atau buah yang boleh kita tuai di dalam Kristus Yesus, membuat hati kita senantiasa dipenuhi oleh belas kasihan serta memancarkan kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang ada di sekitar kita -entah kita berada di rumah, di kantor atau di manapun kita berada, supaya mereka melihat perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita di sorga?
Hari ini, mari kita tidak hanya memperhatikan bagaimana cara kita menabur di dalam berbagai bagian hidup kita, tetapi kita juga bagaimana cara kita menuai hasil atau buah yang dari apa yang telah kita tabur selama ini. Doa saya, kiranya Roh Kudus boleh senantiasa menuntun kita ke dalam seluruh kebenaran firman Tuhan, baik pada saat kita menabur atau waktu kita menuai. Tuhan memberkati.